destinasi wisata lomba blog PEGIpegi dari kawasan pantai ujung genteng hingga ke ciletuh geopark
Oleh: Gerry resmi liyana
Saya bukan orang kota. Saya hanya singgah sebentar di tengah hiruk-pikuk dan keramaian kota yang melelahkan. Rasa rindu pada kampung halaman kerapkali muncul. Oleh karena itu, saya selalu mencari kesempatan kapan saya bisa pulang hanya sekedar untuk bersepeda bebas di jalanan, menghirup udara segar, mendengar aliran air sungai yang mengalir deras, dan menemui banyak sahabat-sahabat alam yang sulit kita temukan di kota-kota besar. Saya rasa sebagian besar orang-orang akan lebih nyaman tinggal di desa berlama-lama daripada tinggal di kota karena sudah menjadi kodrat alam bahwa semua benda termasuk manusia selalu ingin berada pada zona nyamannya, dan banyak desa-desa di pedalaman Indonesia yang menyediakan keindahan alam sebagai zona-zona nyaman bagi para pengunjungnya.
Dari sekian banyak tempat wisata di Kabupaten Sukabumi yang masih membuat saya penasaran adalah Taman Bumi Ciletuh (Ciletuh Geopark) yang berada di Desa Taman Jaya Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Di kawasan tersebut konon katanya terdapat banyak tempat wisata berwawasan lingkungan yang sangat eksotis seperti Curug Cimarinjung, Cikanteh, Sodong, Awang, Puncak Manik, Ngelay, dan Curug Tengah serta dilengkapi dengan keindahan pesisir Pantai Palampang yang siap memanjakan mata para pengunjungnya. Meskipun berada di kawasan yang sering saya lewati saat pulang kampung, Ciletuh Geopark ini baru saya ketahui setelah ramai dibicarakan orang sebagai geopark yang baru diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Padahal, pesisir Pantai Palangpang yang menjadi salah satu akses menuju kawasan tersebut bersambungan dengan Pantai Ujung Genteng (UG) yang sering saya kunjungi sebelumnya. Waduh masa orang pribumi nggak tahu?? Oleh karena itu saya memiliki misi untuk menjadikan kawasan Pantai UG dan Ciletuh Geopark sebagai destinasi wisata bersama mas @aMrazing. Sekalian pulang kampung!
Dari sekian banyak tempat wisata di Kabupaten Sukabumi yang masih membuat saya penasaran adalah Taman Bumi Ciletuh (Ciletuh Geopark) yang berada di Desa Taman Jaya Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Di kawasan tersebut konon katanya terdapat banyak tempat wisata berwawasan lingkungan yang sangat eksotis seperti Curug Cimarinjung, Cikanteh, Sodong, Awang, Puncak Manik, Ngelay, dan Curug Tengah serta dilengkapi dengan keindahan pesisir Pantai Palampang yang siap memanjakan mata para pengunjungnya. Meskipun berada di kawasan yang sering saya lewati saat pulang kampung, Ciletuh Geopark ini baru saya ketahui setelah ramai dibicarakan orang sebagai geopark yang baru diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Padahal, pesisir Pantai Palangpang yang menjadi salah satu akses menuju kawasan tersebut bersambungan dengan Pantai Ujung Genteng (UG) yang sering saya kunjungi sebelumnya. Waduh masa orang pribumi nggak tahu?? Oleh karena itu saya memiliki misi untuk menjadikan kawasan Pantai UG dan Ciletuh Geopark sebagai destinasi wisata bersama mas @aMrazing. Sekalian pulang kampung!
Awalnya, liburan awal tahun kemarin saya hanya berencana untuk mengunjungi pantai Pangumbahan, yang dikenal dengan sebutan Pantai Pasir Putih, untuk melihat pelepasan tukik (baca: anak penyu). Waktu itu saya memang ngebet banget pengen liat tukik, apalagi emaknya (baca: penyu). Pantai Pangumbahan dan Pantai UG berdampingan dan sama-sama berada di kawasan wisata Ujung Genteng. Namun, karena kakak saya juga menawarkan saya untuk mengunjungi Tebing Panenjoan, yang merupakan gerbang utama menuju kawasan Ciletuh Geopark, rencana sedikit dirubah dengan memasukan Panenjoan sebagai tujuan wisata liburan pada saat itu.
Rute perjalanan ke ujung genteng
Bagi pengunjung yang berasal dari luar pulau Jawa atau dari tempat yang sangat jauh sekali sehingga memerlukan sarana transportasi udara, tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kapan Anda akan berangkat, naik pesawat apa, dan berapa tiketnya. Untuk mendapatkan tiket yang murah, sebaiknya Anda melakukan pemesanan jauh-jauh hari sebelumnya. Semakin cepat melakukan pemesanan, maka akan semakin murah harga tiketnya. Bisa saja untuk mendapatkan harga tiket termurah Anda harus melakukan pemesanan satu tahun sebelumnya. Tiket yang murah untuk semua penerbangan bisa Anda pesan di pegipegi.com. Dijamin gak nyesel deh! Terserah mau berhenti di Bandara Soekarno-Hatta atau Husein Sastranegara yang jelas bagi Anda yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta berarti Anda mulai perjalanan dari arah Jakarta, sedangkan bagi Anda yang mendarat di Bandara Husein Sastranegara berarti Anda mulai perjalanan dari arah Bandung.
Dari arah Jakarta, Pantai Ujung Genteng (UG) bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 4 jam 40 menit (berdasarkan Google Map) dengan menggunakan kendaraan pribadi (sudah termasuk tol) mungkin kalau jalanan benar-benar tidak macet. Karena berbagai faktor seperti macet dan jalanan yang masih kurang mulus, perjalanan dari arah Jakarta biasanya bisa memakan waktu kurang lebih 7 jam. Ada tiga rute yang bisa digunakan dari arah Jakarta untuk menempuh Pantai UG dengan menggunakan kendaraan pribadi, diantaranya:
- Rute 1a: Jakarta – Ciawi – Cicurug – Cibadak – Pelabuhan Ratu - Cikembar - Jampang kulon - Surade – Ujung Genteng
- Rute 2a: Jakarta – Ciawi – Cicurug – Cibadak – Sukabumi - Jampang Tengah - Jampang Kulon - Surade -Ujung Genteng
- Rute 3a: Jakarta – Ciawi – Cicurug – Cibadak – Sukabumi - Jampang Tengah - Waluran - Ciracap - Cikangkung - Ujung Genteng
Dari arah Bandung, Pantai UG bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 5 jam 8 menit (berdasarkan Google Map) dengan menggunakan kendaraan pribadi (sudah termausk tol juga) mungkin bisa kalau sepanjang jalan mulus dan tidak macet. Biasanya sih lebih dari 7 jam. Rute-rute yang bisa digunakan dari arah Bandung untuk menempuh Pantai UG dengan menggunakan kendaraan pribadi diantaranya:
- Rute 1b: Bandung - Cianjur - Sukabumi - Jampang Tengah - Jampang Kulon - Surade -Ujung Genteng
- Rute 2b: Bandung - Cianjur - Sukabumi - Jampang Tengah - Waluran - Ciracap - Cikangkung - Ujung Genteng
Rute perjalanan kE tebing panenjoan Dan pantai palangpang
Bagi Anda yang berwisata dengan menggunakan transportasi umum, agak sulit untuk bisa sampai ke Tebing Panenjoan dan Pantai Palangpang karena sarana transportasi umum yang masih sangat langka. Kalau dari UG bisa aja sih naik angkot jurusan UG - Surade, kemudian transit di pertigaan antara UG, Ciracap, dan Surade. Di pertigaan naik angkot jurusan Surade - Taman Jaya yang berwarna merah jambu yang akan mengantarkan Anda sampai Terminal Taman Jaya. Dari terminal tersebut hanya ada ojek transportasi satu-satunya yang bisa Anda gunakan untuk bisa sampai ke Tebing Panenjoan dan Pantai Palangpang. Selain kurangnya sarana transportasi yang menghubungkan ke Tebing Panenjoan dan Pantai Palangpang, sarana untuk menginap pun masih sangat langka tidak seperti di Pantai UG. Tapi jangan khawatir, ada Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi (PAPSI) yang menyediakan paket wisata untuk mempermudah dalam pelaksanaan kunjungan ke Ciletuh Geopark, dari semua objek-objek wisata yang ada di sana tidak semua dimasukan ke dalam paket karena akses untuk menuju lokasi yang masih sulit. Oleh karenanya paket wisata tersebut disesuaikan dengan akses, wilayah, dan jarak. Harga paket wisata yang ditawarkan berkisar antara Rp. 245K hingga Rp. 615K rupiah sesuai dengan kebutuhan.
susur pantai, penyu dan matahari
Menginjakan kaki di Pantai UG akan disambut oleh sederetan penginapan-penginapan eksotis yang bertengger d tepi laut. Selesai mengurus penginapan kurang lengkap kalau hanya menatap pemandangan pantai dari balik jendela. Jangan sungkan untuk bersentuhan langsung dengan alam! Aktivitas yang paling sering dilakukan oleh para pengunjung di Pantai UG adalah susur pantai, bakar ikan dan makanan laut lainnya, melihat pelepasan tukik dan penyu bertelur, dan melihat matahari senja. Kegiatan menyusuri pantai bisa dimulai dari pantai ujung Genteng dengan menyisir Pantai Akuarium, Pantai Cibuaya, Pantai Pangumbahan, Lokasi Penangkaran Penyu, Pantai Citereum dan Pantai Ombak Tujuh yang dikenal memiliki ombak yang sangat dicari-cari oleh para peselancar.
Menyusuri Pantai dan Menikmati Makanan laut
Berikut ini ada foto-foto dokumen pribadi saya dan keluarga saat menyusuri pantai Ujung Genteng sambil menunggu hidangan laut
Menyusuri Pantai dan Menikmati Makanan laut
Berikut ini ada foto-foto dokumen pribadi saya dan keluarga saat menyusuri pantai Ujung Genteng sambil menunggu hidangan laut
Melepas Tukik ke Pantai dan Melihat Penyu Bertelur
Melepas tukik ke pantai dan melihat penyu bertelur menjadi aktivitas wajib yang harus dilakukan oleh para pengunjung kawasan wisata UG. Kalau belum mencoba melepaskan tukik ke pantai rasanya seperti belum bisa dikatakan pernah pengunjungi kawasan tersebut. Area pelestarian penyu ini berada di desa Pangumbahan, dan pelepasan tukik dilakukan di pantai Pangumbahan yang berada di desa ini. Untuk bisa memasuki pantai ini, Anda harus masuk ke area pelestarian penyu terlebih dahulu dengan membayar sebesar Rp 15.000 untuk tiket masuk (sudah termasuk pelepasan tukik) karena area pantai ini dibatasi dengan pagar pembatas yang sangat tinggi. Pada sore hari sebagian besar para pengunjung berkumpul di area ini. Tidak hanya pengunjung domestik tapi juga banyak pengunjung asing dari berbagai negara, terutama paling banyak dari asia seperti Jepang, Cina dan Korea. Jangan lupa bawa kamera terbaik Anda untuk mengabadikan semua momen Anda selama mengunjungi kawasan wisata Pantai UG, khususnya di area penangkaran penyu ini. Saya berhasil ikut melepaskan dan mengabadikan tukik, tapi sayangnya gagal menyaksikan penyu bertelur karena uang kami gak cukup. Harga tiket untuk lihat penyu bertelur Rp. 150.000. Mahal!!! :(
Melepas tukik ke pantai dan melihat penyu bertelur menjadi aktivitas wajib yang harus dilakukan oleh para pengunjung kawasan wisata UG. Kalau belum mencoba melepaskan tukik ke pantai rasanya seperti belum bisa dikatakan pernah pengunjungi kawasan tersebut. Area pelestarian penyu ini berada di desa Pangumbahan, dan pelepasan tukik dilakukan di pantai Pangumbahan yang berada di desa ini. Untuk bisa memasuki pantai ini, Anda harus masuk ke area pelestarian penyu terlebih dahulu dengan membayar sebesar Rp 15.000 untuk tiket masuk (sudah termasuk pelepasan tukik) karena area pantai ini dibatasi dengan pagar pembatas yang sangat tinggi. Pada sore hari sebagian besar para pengunjung berkumpul di area ini. Tidak hanya pengunjung domestik tapi juga banyak pengunjung asing dari berbagai negara, terutama paling banyak dari asia seperti Jepang, Cina dan Korea. Jangan lupa bawa kamera terbaik Anda untuk mengabadikan semua momen Anda selama mengunjungi kawasan wisata Pantai UG, khususnya di area penangkaran penyu ini. Saya berhasil ikut melepaskan dan mengabadikan tukik, tapi sayangnya gagal menyaksikan penyu bertelur karena uang kami gak cukup. Harga tiket untuk lihat penyu bertelur Rp. 150.000. Mahal!!! :(
Matahari Senja di Ujung Genteng
Aktivitas pengunjung pantai lainnya adalah menyaksikan matahari senja. Menjelang malam kawasan Pantai UG selalu ramai dengan pengunjung berkamera. Satu per satu dari mereka mengekspresikan diri di depan kamera dalam balutan senja matahari yang mulai tenggelam melewati garis cakrawala.
Aktivitas pengunjung pantai lainnya adalah menyaksikan matahari senja. Menjelang malam kawasan Pantai UG selalu ramai dengan pengunjung berkamera. Satu per satu dari mereka mengekspresikan diri di depan kamera dalam balutan senja matahari yang mulai tenggelam melewati garis cakrawala.
Menuju Gerbang Ciletuh geopark
Banyak pengunjung yang tidak menyadari bahwa sebenarnya ada destinasi wisata lain selain Ujung Genteng yang telah mereka lewati. Tempat tersebut tidak banyak diketahui karena akses jalannya yang masih kurang bagus. Sehingga tidak heran apabila saya tanyakan tentang Ciletuh Geopark, mereka menjawab tidak tahu. Coba lihat kembali rute perjalanan menuju Tebing Panenjoan pada gambar 4 dan 5. Apabila kita tarik garis pantai dari mulai Pantai Pelabuhan Ratu hingga Pantai Ujung Genteng, Anda akan menjumpai Pantai Palangpang. Pantai ini
Dari atas Tebing Panenjoan kita bisa melihat hamparan sawah, rumah penduduk, dan Pantai Palampang yang memanjakan mata.
Awal bulan januari 2015 lalu saya menginjakkan kaki di atas tebing Panenjoan, gerbang utama menuju kawasan Taman Bumi Ciletuh, untuk yang pertama kalinya.
Awal bulan januari 2015 lalu saya menginjakkan kaki di atas tebing Panenjoan, gerbang utama menuju kawasan Taman Bumi Ciletuh, untuk yang pertama kalinya.