Perpustakaan UI: Perpustakaan Modern di Era Digital
Di era digital, berbagai macam bentuk informasi banyak disajikan dalam format digital yang dapat dengan mudah diproduksi dan didistribusikan kepada masyarakat melalui bantuan teknologi informasi internet yang semakin berkembang dengan pesat. Karena kemudahannya, tidak sedikit masyarakat khususnya mahasiswa yang memilih untuk mengunduh dan memiliki buku digital (e-book) untuk dibaca di rumah daripada membeli buku-buku yang tersedia di toko atau meminjam buku-buku di perpustakaan. Hal ini memaksa perpustakaan untuk menawarkan sesuatu yang baru dan unik agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat. Peran perpustakaan, khususnya, di era digital seperti saat ini harus dikembangkan tidak hanya menjadi tempat untuk kegiatan membaca dan meminjam buku saja tapi juga menjadi tempat untuk beragam aktivitas lainnya yang didukung dengan lingkungan perpustakaan yang menarik dan nyaman serta berbasis teknologi.
Perpustakaan UI, dikenal dengan nama The Crystal of Knowledge, di mata saya adalah perpustakaan modern yang banyak diminati oleh para pengunjung di tengah-tengah maraknya media digital. Pencapaian tersebut dikarenakan fasilitas yang ditawarkan oleh perpustakaan ini unik dan relevan dengan kondisi saat ini. Menurut saya, ada tiga hal yang membuat perpustakaan UI banyak diminati oleh para pengunjung. Pertama, ruang-ruang di perpustakaan UI mendukung beragam aktivitas akademik dan non-akademik. Kedua, lingkungan perpustakaan sangat menarik dan nyaman. Ketiga, perpustakaan UI dilengkapi sistem teknologi informasi yang mutakhir.
Perpustakaan UI, dikenal dengan nama The Crystal of Knowledge, di mata saya adalah perpustakaan modern yang banyak diminati oleh para pengunjung di tengah-tengah maraknya media digital. Pencapaian tersebut dikarenakan fasilitas yang ditawarkan oleh perpustakaan ini unik dan relevan dengan kondisi saat ini. Menurut saya, ada tiga hal yang membuat perpustakaan UI banyak diminati oleh para pengunjung. Pertama, ruang-ruang di perpustakaan UI mendukung beragam aktivitas akademik dan non-akademik. Kedua, lingkungan perpustakaan sangat menarik dan nyaman. Ketiga, perpustakaan UI dilengkapi sistem teknologi informasi yang mutakhir.
Perpustakaan UI memfasilitasi beragam aktivitas akademik dan non-akademik
Awalnya, saya mengira bahwa perpustakaan ini sama saja dengan perpustakaan-perpustakaan pada umumnya. Namun, setelah menjelajahi perpustakaan yang memiliki 8 lantai ini, saya melihat banyak sekali aktivitas yang dilakukan selain membaca dan meminjam buku seperti kuliah, kuliah umum, seminar, pelatihan, lokakarya, rapat, sidang, pameran, bedah buku, bedah film dan aktivitas lainnya. Perpustakaan ini menyediakan ruangan khusus untuk mengakses internet, ruang baca, ruangan diskusi, ruang belajar khusus (kubikus) bagi mahasiswa doktoral, ruang apung yang bisa juga digunakan untuk diskusi, ruang cinema untuk bedah film, ruang tamu, 3 ruang sidang, ruang auditorium, dua ruang laboratorium komputer, dan fasilitas penunjang seperti toko buku, kafe, bank, tempat fitnes, hingga tempat kuliner yang siap memanjakan perut pengunjung yang sedang keroncongan. Lengkapnya fasilitas yang disediakan membuat perpustakaan ini tidak pernah sepi oleh pengunjung dan menjadi pusat pertemuan tidak hanya bagi civitas akademika UI tapi juga masyarakat luas dari berbagai latar belakang.
Lingkungan perpustakaan UI menarik dan nyaman
Bentuk bangunan perpustakaan UI yang sengaja didesain membentuk potongan kristal, yang merupakan sesuatu yang lama, teruji dan berkilau, mensimbolkan bahwa koleksi-koleksi yang tersedia di perpustakaan ini sangat lengkap dan mampu memberikan pencerahan-pencerahan bagi mereka yang menggunakan dan membentuk peradaban manusia. Tidak hanya itu, dinding kaca perpustakaan yang dibuat menghadap ke arah danau kenanga akan memanjakan mata, mendorong minat belajar, dan membuat siapa pun betah berlama-lama di sana.
Perpustakaan UI dilengkapi sistem teknologi informasi yang mutakhir
Meskipun koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan UI ini sangat banyak, tapi para pengunjung tidak mengalami kesulitan dalam mencari buku yang mereka inginkan karena disediakan teknologi informasi mutakhir yang dirancang untuk mempermudah dalam mencari, meminjam dan mengembalikan buku seperti OPAC (Online Public Access Catalog) yang digunakan untuk mencari informasi berupa kode huruf dan nomor buku yang sedang dicari, MKIOSK untuk melakukan peminjaman dan pengembalian secara mandiri, BOOKDROP untuk mengembalikan buku secara mandiri, dan BOOKS DISPENSER untuk meminjam buku bagi sivitas akademika UI yang sudah menjadi anggota perpustakaan UI. Tidak hanya itu seluruh ruangan perpustakaan UI ini tedapat koneksi Wi-Fi yang semakin mempermudah sivitas akademika UI dalam mengakses internet
Awalnya, saya mengira bahwa perpustakaan ini sama saja dengan perpustakaan-perpustakaan pada umumnya. Namun, setelah menjelajahi perpustakaan yang memiliki 8 lantai ini, saya melihat banyak sekali aktivitas yang dilakukan selain membaca dan meminjam buku seperti kuliah, kuliah umum, seminar, pelatihan, lokakarya, rapat, sidang, pameran, bedah buku, bedah film dan aktivitas lainnya. Perpustakaan ini menyediakan ruangan khusus untuk mengakses internet, ruang baca, ruangan diskusi, ruang belajar khusus (kubikus) bagi mahasiswa doktoral, ruang apung yang bisa juga digunakan untuk diskusi, ruang cinema untuk bedah film, ruang tamu, 3 ruang sidang, ruang auditorium, dua ruang laboratorium komputer, dan fasilitas penunjang seperti toko buku, kafe, bank, tempat fitnes, hingga tempat kuliner yang siap memanjakan perut pengunjung yang sedang keroncongan. Lengkapnya fasilitas yang disediakan membuat perpustakaan ini tidak pernah sepi oleh pengunjung dan menjadi pusat pertemuan tidak hanya bagi civitas akademika UI tapi juga masyarakat luas dari berbagai latar belakang.
Lingkungan perpustakaan UI menarik dan nyaman
Bentuk bangunan perpustakaan UI yang sengaja didesain membentuk potongan kristal, yang merupakan sesuatu yang lama, teruji dan berkilau, mensimbolkan bahwa koleksi-koleksi yang tersedia di perpustakaan ini sangat lengkap dan mampu memberikan pencerahan-pencerahan bagi mereka yang menggunakan dan membentuk peradaban manusia. Tidak hanya itu, dinding kaca perpustakaan yang dibuat menghadap ke arah danau kenanga akan memanjakan mata, mendorong minat belajar, dan membuat siapa pun betah berlama-lama di sana.
Perpustakaan UI dilengkapi sistem teknologi informasi yang mutakhir
Meskipun koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan UI ini sangat banyak, tapi para pengunjung tidak mengalami kesulitan dalam mencari buku yang mereka inginkan karena disediakan teknologi informasi mutakhir yang dirancang untuk mempermudah dalam mencari, meminjam dan mengembalikan buku seperti OPAC (Online Public Access Catalog) yang digunakan untuk mencari informasi berupa kode huruf dan nomor buku yang sedang dicari, MKIOSK untuk melakukan peminjaman dan pengembalian secara mandiri, BOOKDROP untuk mengembalikan buku secara mandiri, dan BOOKS DISPENSER untuk meminjam buku bagi sivitas akademika UI yang sudah menjadi anggota perpustakaan UI. Tidak hanya itu seluruh ruangan perpustakaan UI ini tedapat koneksi Wi-Fi yang semakin mempermudah sivitas akademika UI dalam mengakses internet
Pengembangan peran perpustakaan yang telah dilakukan oleh perpustakaan UI dalam menghadapi era digital menjadikannya perpustakaan modern dan pusat peradaban yang menjadi ikon Universitas Indonesia dan negara Indonesia di mata dunia.