Bank BRI: 128 Tahun MEMAJUKAN Ekonomi Indonesia
"Coba cari Bank BRI terdekat, buka rekening di sana biar Ibu dan Bapak bisa kirim uang sekolahmu, Nak" Begitulah ucapan ibu yang masih saya ingat saat pertama kali menginjakan kaki di tanah rantau untuk menimba ilmu. Saya masih ingat, 14 tahun yang lalu, ketika saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di kota, ibuku menyarankan saya untuk membuka rekening Bank BRI. Keputusan tersebut didorong oleh keterbatasan pilihan bank di desa tempat tinggal orang tua saya saat itu, yaitu Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Saat itu, hanya Bank BRI satu-satunya Bank yang ada di sana, bahkan bangunan dan lokasinya masih sama sejak awal, hanya beberapa meter saja dari kantor kecamatan Ciracap. Sebagai nasabah setia dari masa sekolah hingga saat ini, saya mengamati peran penting Bank BRI dalam mendukung stabilitas ekonomi masyarakat Indonesia. Dalam rangka memeriahkan perayaan ulang tahun BRI yang ke-128, saya ingin berbagi sedikit pemahaman dan pengalaman tentang dedikasi lembaga ini dalam memajukan perekonomian tanah air.
|
Tentu, 128 tahun bukanlah rentang waktu yang dapat dianggap sepele. Sebuah lembaga keuangan, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau selanjutnya di sebut BRI atau perseroan, harus melalui beragam tantangan yang dipengaruhi oleh dinamika kompleks dari faktor eksternal dan internal. Faktor-faktor ini melibatkan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, dinamika pasar keuangan, manajemen risiko, tata kelola perusahaan, dan kualitas aset. Ketahanan Bank BRI selama 128 tahun mencerminkan fondasi yang kuat, kemampuan manajerial yang handal, dan adaptasi yang baik terhadap dinamika ekonomi serta perubahan dalam lingkungan bisnis. Keberlanjutan ini juga mencerminkan komitmen Bank BRI dalam menjalankan fungsi keuangan dan mendukung perkembangan ekonomi nasional. Dengan menghadapi berbagai tantangan tersebut, Bank BRI telah membuktikan diri sebagai lembaga keuangan yang tidak hanya eksis tetapi juga mampu berkembang seiring waktu. Tidak heran apabila lembaga ini berhasil meraih penghargaan Best Bank in Indonesia oleh Global Finance pada penyelenggaraan 30th Annual Best Bank Awards 2023 [1]. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan terhadap lembaga keuangan yang mampu menawarkan layanan terluas dan terlengkap serta keandalan yang diperlukan untuk menjaga keberlangsungan dalam jangka panjang.
Memperluas Jangkauan, Memberikan Kemudahan
Memperluas jangkauan dan memberikan kemudahan menjadi pilar utama keberhasilan Bank BRI. Setiap orang mungkin saja memiliki sudut pandang yang berbeda tentang hal ini. Bagi saya, kunci kesuksesan pertama dari perseroan ini adalah jangkauan dan kemudahan. BRI memiliki jaringan kantor yang luas, memudahkan akses bagi nasabah di berbagai wilayah Indonesia bahkan menjangkau daerah terpencil seperti tempat tinggal saya. Akses bagi nasabah semakin dipermudah sejak aplikasi BRI mobile diluncurkan pada tahun 2012 yang disempurnakan menjadi super app BRImo pada Februari 2019. Untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat terlayani dengan baik, 12 desember 2014 BRI kembali meluncurkan BRILink, platform yang menghubungkan Bank BRI dan agen lokal untuk membawa layanan perbankan ke masyarakat, terutama mereka yang kurang terlayani dan belum memiliki akses ke layanan keuangan di Indonesia. Saat ini, AgenBRILink memiliki lebih dari 666.000 agen yang mewakili hampir 80% desa di seluruh Indonesia. Berbagai layanan perbankan yang ditawarkan mulai dari deposito hingga pinjaman. Layanan ini telah memfasilitasi lebih dari 518 juta transaksi keuangan dengan nilai transaksi bruto sebesar IDR 675 triliun, menghasilkan pendapatan berbasis biaya sebesar IDR 728 miliar [2].
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Kunci keberhasilan BRI lainnya adalah pelayanan kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Perlu kita sadari bahwa UMKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan informasi dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) [3], jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) saat ini mencapai 64,2 juta, menyumbang sekitar 61,07% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara dengan 8.573,89 triliun rupiah. Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia tidak hanya terbatas pada kapasitas menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada, tetapi juga mampu mengumpulkan hingga 60,4% dari total investasi. UMKM turut mendorong kreativitas dan inovasi di berbagai sektor, memperkenalkan produk dan layanan baru ke pasar, serta mendorong terciptanya persaingan yang sehat. Semua ini memiliki potensi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. “UMKM di Indonesia sangat membutuhkan edukasi secara konsisten dan berkelanjutan daripada advokasi. Oleh karenanya, BRI fokus untuk memberdayakan dan mengedukasi pelaku usaha di segmen UMKM tersebut,” tegas Direktur Utama BRI Sunarso. Hingga saat ini, BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mengutamakan pelayanan kepada segmen UMKM melalui beberapa program pemberdayaan UMKM, seperti Desa BRILian, Program Klaster UMKM, Link UMKM, dan Pasar Rakyat Indonesia (PARI) [4]. Selain itu, BRI juga terus mendorong inklusi keuangan kepada pelaku usaha UMKM, utamanya usaha mikro dan ultra mikro. BRI juga menyediakan 3 kategori pinjaman UMKM yang bisa dijadikan pilihan, yaitu Pinjaman Mikro, Retail Menengah, dan Pinjaman Program [5].
Ada banyak kisah sukses program layanan UMKM yang difasilitasi oleh BRI. Salah satu kisah sukses datang dari Anneke Putri Purwidyantari, visioner di balik CV Ramu Padu Nusantara, menciptakan keajaiban dengan meracik sirop eksklusif dari bunga telang, menggugah selera banyak orang setelah melalui serangkaian riset dan percobaan yang penuh tantangan. Ramu Padu, ciptaannya, bukan hanya menjadi tren di Yogyakarta dan sekitarnya, melainkan juga berhasil mencuri perhatian di pusat kesibukan Jakarta [6]. Sementara itu, kisah luar biasa juga diraih oleh Ivan, otak di balik kesuksesan Boboko Snack di Bandung, yang menceritakan kembang pesat bisnisnya berkat dukungan modal dari beberapa pinjaman BRI. Dalam sekejap, omzet Boboko Snack melesat dari Rp125 juta menjadi luar biasa, mencapai Rp250 juta per bulan pada bulan Maret 2019 [7]. Sementara di Surabaya, Choirul Mahpuduah, seorang wanita berusia 53 tahun, beralih dari menjadi buruh pabrik ke membangun komunitas bisnis wanita, Kampung Kue, yang berhasil membantu banyak wanita di daerahnya menjadi lebih produktif dan mandiri secara finansial [8]. Di Mrican Caturtunggal, kelompok Tani Wanita (KWT) Srikandi menerapkan ekosistem urban farming yang berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat dan menjadikan padukuhan tersebut kawasan edukasi dan wisata [9]. Sementara itu, Heru Nurwahyudin dari UMKM Snack Super Heru, binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI), sukses menjadi produsen snack di Jawa Timur setelah memulai bisnisnya dengan modal awal ratusan ribu rupiah dan mendapatkan dukungan dari program BRI Inkubator serta Rumah BUMN di Malang sejak 2017. Saat ini, usaha snack Super Heru mampu meraih omzet ratusan juta rupiah per tahun [10].
Konsisten dan Persisten
Kunci keberhasilan BRI yang tidak kalah pentingnya adalah persisten dan konsisten bagaimanapun kondisinya bahkan kondisi terburuk sekalipun. Itulah sebabnya Bank BRI dapat bertahan dan melewati Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, Bank BRI turut terdampak, memerlukan respons strategis. Sunarso, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, menyoroti pentingnya strategi di tengah tantangan ekonomi. Dari skenario terburuk hingga yang diharapkan, bank ini menggambarkan langkah-langkah adaptasi. Ketika ekonomi pulih dengan inflasi naik dan kualitas pinjaman merosot, Bank BRI mengintensifkan pemantauan pinjaman, menjaga tingkat cakupan tinggi, dan meningkatkan model risiko kredit secara moderat, serta mengoptimalkan write-offs untuk tingkat pemulihan yang lebih baik. Di situasi pemulihan ekonomi dengan inflasi terkendali dan perbaikan kualitas pinjaman, bank BRI mengimplementasikan langkah-langkah yang sesuai. Dalam kondisi stagnan dengan inflasi terkendali dan kualitas pinjaman membaik, Bank BRI tetap tumbuh selektif, menyesuaikan Loan Portofolio Guideline (LPG) dalam mode moderat, menjaga tingkat cakupan, dan terus melakukan pemantauan intensif melalui simulasi dan uji stres yang berkelanjutan [11].
REFERENSI
[1] https://www.liputan6.com/bisnis/read/5258834/raih-penghargaan-bank-terbaik-di-indonesia-bri-ungkap-rahasia-jaga-kinerja-positif
[2] https://bri.co.id/brilink
[3] https://ekon.go.id/publikasi/detail/2969/umkm-menjadi-pilar-penting-dalam-perekonomian-indonesia
[4] https://bisnis.tempo.co/read/1742982/mengenal-program-pemberdayaan-umkm-milik-bri
[5] https://money.kompas.com/read/2021/02/19/063130926/ini-syarat-dan-cara-mengajukan-pinjaman-untuk-umkm-di-bank-bri
[6] https://biz.kompas.com/read/2021/08/15/221558528/adaptif-kreatif-dan-humanis-ini-kisah-pelaku-umkm-yang-berhasil-meraih-sukses
[7] https://www.liputan6.com/bisnis/read/4008095/kisah-di-balik-suksesnya-dua-umkm-bandung-yang-menginspirasi
[8] https://linkumkm.id/news/detail/12061/sukses-bangun-bisnis-kue-begini-cerita-choirul-mahpuduah
[9] https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20231124181940-25-491862/sukses-bertani-bersama-bri-ini-kisah-di-mrican-caturtunggal
[10] https://tugujatim.id/umkm-binaan-bri-snack-super-heru-asal-malang-tanamkan-benih-jiwa-entrepreneur-hingga-ke-desa-desa1/
[11] https://www.theiconomics.com/art-of-execution/dirut-bri-beberkan-4-skenario-strategi-perbankan-dari-kondisi-yang-terburuk-hingga-yang-ideal/